Cara Mendidik Anak Agar Tumbuh Menjadi Pribadi yang Mandiri dan Pekerja Keras




Cara Mendidik Anak Agar Tumbuh Menjadi Pribadi yang Mandiri dan Pekerja Keras
Coutersy : pixabay




Sebagai seseorang manusia yang baik, tentunya akan mengalami beberapa fase dinamika kehidupan yang sulit untuk dihindari. Ketika kita masih bayi, maka kita akan bertanya bagaimana agar menjadi manusia dewasa yang mempunyai ahlak yang baik.

Setelah dewasa, maka seseorang akan tumbuh dan mencari pendamping hidup yang terbaik untuk kelangsungan hidupnya.

Dan setelah menikah, maka banyak sebagian dari beberapa wanita maupun pria dewasa yang ingin mempunyai anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Dan juga dapat hidup mandiri tanpa meminta bantuan orang lain.

Memang, kita tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Namun, apa salahnya jika kita mendidik anak agar tidak menyusahkan kita sebagai orangtua ataupun oranglain pada kehidupan kedepannya?

Banyak beberapa contoh kasus bahwa anak yang terlalu dimanja akan menjadi anak muda dewasa yang egois dan tidak tahu bagaimana cara untuk menghargai uang, ataupun menghargai oranglain.

Berbeda dengan jika kita memberikan pendidikan sejak dini, bahwa mencari uang tentunya tidak mudah. Dan bagaimana caranya agar anak dapat menghargai apapun pemberian dari orangtuanya.

Semua yang diinginkan oleh orangtua semata-mata untuk kebaikan anaknya sendiri. Namun tidak berarti karena kita saking sayangnya kepada anak, akhirnya secara tidak sadar kita terlalu memanjakan anak kita yang pada akhirnya merugikan kita sendiri sebagai orangtua.

Tanpa berpikir lama lagi, ini dia cara mendidik anak menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras adalah sebagai berikut :

1.       Didiklah Anak Sejak Usia Dini

Mengapa kita sebagai orangtua harus mendidik anak sejak dini? Agar anak terbiasa melakukan hal tersebut dan dapat menerimanya sebagai kebiasaan dan karakternya.

Karena ketika Anda baru mendidik anak ketika anak sudah menginjak dewasa, maka akan sulit dirubah jika dibandingkan ketika kita mendidiknya ketika masih kecil.

Sebagai perumpamaan pohon yang masih kecil dan bengkok tentu Anda akan dengan mudah meluruskannya. Namun ketika pohon bengkok tersebut sudah kuat akarnya dan sudah besar, apakah Anda sanggup meluruskannya?


2.       Didiklah Anak Untuk Mengetahui Benar Atau Salah

Hal ini merupakan salah satu pilihan yang agak sulit dikendalikan oleh orangtua. Berdalih karena saking sayangnya sama anak, akhirnya orangtua membiarkan anak tersebut melakukan hal yang ia suka, tanpa anak tahu apakah hal tersebut benar atau salah.

Jika Anda tetap membiarkan anak melakukan sesuatu yang ia suka tanpa tahu mana yang salah dan mana yang benar, Anda sendiri yang rugi.

Contoh kecilnya, jika Anda membiarkan anak memukuli teman sekolahnya dan Anda tidak menegurnya, mungkin ketika dewasa nanti anak Anda akan menjadi anak yang sering melakukan kekerasan pada oranglain, karena dalam hatinya ia merasa tidak salah  melakukan hal keji tersebut.


3.       Didiklah Anak Dengan Baik, Namun Tegas Jika Anak Melakukan Sesuatu Yang Salah

Kita tidak perlu terlihat galak untuk dihargai oleh anak kita sendiri. Namun berikanlah sanksi jika anak melakukan sesuatu kesalahan.

Contohnya jika dia tidak mengerjakan pr, Anda bisa saja memberikan masukan jika anak tidak belajar, maka kamu tidak akan sukses. Dan jika anak tidak sukses, maka ketika dewasa akan sulit mendapatkan pekerjaan. Dan jika sulit mendapatkan pekerjaan, darimana kita mendapatkan uang halal?

Seperti itu contoh kecilnya, agar anak dapat mengerti mengapa dia harus rajin belajar.




4.       Memberikan Contoh Yang Baik Untuk Anak

Untuk menuntut agar anak kita menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras, setidaknya kita pun sebagai orangtua harus mempunyai karakter yang seperti itu. Agar anak pun mencontoh perilaku orangtuanya.


5.       Didiklah Anak Untuk Belajar Menabung Sejak Dini

Mengapa kita harus mendidik anak belajar menabung sejak dini? Hal tersebut agar anak dapat menerima dan menghargai sesuatu.

Setidaknya Anda harus memberikan masukan agar anak terbiasa menabung untuk mendapatkan sesuatu. Agar suatu saat ketika ia sudah dewasa dan menginginkan sesuatu, dia dapat berusaha sendiri tanpa meminta bantuan orangtuanya maupun oranglain.

Contoh kecilnya, anak Anda ingin membeli mainan dengan harga yang lumayan mahal. Namun Anda dengan mudahnya mengabulkan permintaan anak karena anak sudah menangis.

Jika hal itu terus Anda lakukan, maka si anak berpikir memiliki senjata pada orangtuanya dengan menangis, maka saya bisa mendapatkan mainan apapun dengan harga yang mahal sekalipun.

Dan pada akhirnya Anda sendiri yang kewalahan menghadapi anak yang tidak dapat menghargai mainan yang mahal. Biarkan anak belajar menabung untuk membeli mainannya sendiri menggunakan tabungannya. Walaupun uang itu dari Anda juga.

Tapi setidaknya anak akan dapat menghargai apapun yang ia inginkan dan selalu bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.


 

6.       Berikan Target untuk Pendidikannya dan Berikan Apresiasi Sesuai Kemampuan Anda

Hal ini sama dengan memberikan pujian ketika anak kita mendapatkan nilai 10 untuk pelajaran matematika yang bisa dibilang sulit.

Jadi, support lah anak untuk mendapatkan nilai yang bagus, kemudian setelah anak dapat membuktikan bahwa ia  mempunyai nilai yang bagus selama satu bulan lamanya. Berikan apresiasi dan pujian untuknya dan ajaklah makan ke tempat yang ia suka, atau Anda bisa membelikan beberapa buku yang bermanfaat untuknya.

Dengan begitu, dia akan menghargai apapun yang Anda berikan dengan tidak melupakan pelajarannya.


7.       Didik Anak untuk Bertanggung Jawab pada Seluruh Barang yang Ia Punya

Contohnya jika Anda membelikan untuknya sebuah jam tangan atas apresiasi yang sudah anak Anda raih, kemudian dia lupa menyimpan barang tersebut entah dimana.

Biarkan anak Anda untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah ia punya, dengan begitu dia berusaha keras mencari jamnya dan bertanggung jawab jika jam tangan tersebut hilang.

Jika memang benar hilang, berikanlah masukan agar dia mempunyai rasa tanggung jawab untuk dirinya sendiri dengan tidak menyalahkan oranglain dan berusaha mengingat selalu dimana ia menempatkan barang tersebut.

Dan juga biarkan untuk dia bekerja keras menabung untuk membeli jam baru untuk menggantikan jam tangannya yang hilang.

Dengan begitu, dia akan berusaha keras untuk mandiri menyimpan barang-barang yang memang tanggung jawabnya, tanpa memberikan tanggung jawab tersebut kepada pembantunya, temannya, ataupun oranglain.


8.       Didik Anak untuk Tahu Bagaimana Kerasnya Hidup dan Perjuangan

Apakah menurut Anda jika memberikan bekal uang yang sangat banyak akan membuat anak bahagia? Iya memang benar hal tersebut akan membuat anak bahagia.

Namun dibalik hal tersebut, anak Anda akan menghambur-hamburkan uang tersebut dan tidak menghargai bagaimana orangtuanya dengan susah payah mencari uang untuk menghidupinya.

Berikanlah uang secukupnya dan beritahulah untuk selalu berhemat dan menabung karena hidup tidaklah  mudah dan memerlukan perjuangan.

Dengan begitu, anak Anda akan tedidik untuk tidak menghamburkan uang dan berjuang untuk mencukupkan segala sesuatu yang Anda berikan dan tidak menuntut melebihi dari kemampuan Anda.


9.       Didik Anak untuk Selalu Bersyukur

Dengan diajarkan pendidikan agama dan ilmu pendidikan yang seimbang, maka anak akan selalu mensyukuri apa yang sudah ia dapatkan dan tidak banyak menuntut.

Anda bayangkan jika kita sebagai orangtua yang mengalami fase naik turun kekayaan. Kita bisa saja memanjakan anak dengan harta yang berlimpah, namun ketika kita sudah tua dan tidak mempunyai banyak uang, apakah kita masih mampu memberikan dan memanjakan anak dengan harta tersebut?

Tentunya jika hal tersebut dilakukan maka anak tidak akan merasa bersyukur dan selalu mengeluh. Buatlah anak kita untuk selalu mensyukuri dengan merubah pribadi kita sebagai orangtua untuk selalu bersyukur, maka anak Anda pun akan selalu bersyukur.


10.   Mendidik Anak agar Mengetahui Kesalahan dan Meminta Maaf Jika Memang Salah

Jika memang anak melakukan kesalahan, Anda sebagi orangtua wajib meluruskannya. Jika anak Anda melakukan sesuatu yang buruk, contohnya memfitnah oranglain dan Anda tahu anak Anda salah.

Jangan Anda lindungi, Anda harus bersikap tegas bahwa anak Anda salah dan anak tersebut harus mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada oranglain.

Jika Anda membiarkan anak Anda yang sudah melakukan kesalahan untuk tidak meminta maaf pada oranglain, mungkin suatu hari nanti jika anak Anda melakukan kesalahan pada orangtuanya pun, dia tidak akan mengakuinya.

Dan Anda sendiri yang akan merugi mempunyai anak yang tidak sportif dan tidak ada rasa tanggung jawab.


11.   Mendidik Anak untuk Membantu Mengerjakan Pekerjaan Rumah

Memiliki anak yang baik merupakan kebanggaan setiap orangtua. Apalagi jika anak tersebut selalu membantu pekerjaan orangtuanya, baik ibunya ataupun ayahnya.

Mendidik anak dengan memberikan jadwal pekerjaan rumah adalah salah satu solusi yang baik agar anak terbiasa dari kecil membantu orangtuanya.

Jika hal ini ditanamkan sejak dini, maka anak Anda akan memiliki karakter yang mandiri ketika sudah dewasa kelak.


12.   Mendidik Anak untuk Memperlakukan Uang Sebagaimana Mestinya

Sebagai orangtua Anda mempunyai hak untuk memberikan masukan pada anak Anda agar memperlakukan uang sebagaimana mestinya.

Contohnya Anda harus mengarahkan anak untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu penting dan mengutamakan sesuatu yang lebih bermanfaat.

Seperti jika anak Anda ingin membeli hp baru, Anda bisa memberikan masukan agar uangnya ditabung untuk membeli buku yang menunjang pendidikannya dsb.


13.   Didik Anak untuk Mentaati Peraturan yang Ada

Jika anak ada di rumah, maka anak harus mengikuti peraturan yang ada dirumah, dan jika anak ada di sekolah, maka gurulah yang harus ia hormati. Begitulah hal kecil yang harus Anda lakukan agar anak dapat mematuhi semua peraturan yang ada.

Contohnya anak harus belajar di ruang belajar dengan lampu yang mumpuni untuk belajar, atau anak diharuskan membereskan tempat tidur sebelum ia pergi sekolah dan masih banyak lagi yang lainya.

Dan jangan lupa sebagai orangtua kita harus memberitahukan mengenai aturan di Negara ini dan apa saja yang tidak boleh dilakukan, contohnya melakukan kekerasan pada oranglain, memakai narkoba, ataupun norma-norma yang berlaku di Negara kita.



Kesimpulan



Memang tidaklah mudah kita mendidik anak agar menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras.

Namun dengan beberapa ulasan diatas dapat membantu Anda untuk dapat mendidik anak dengan baik agar Anda mempunyai anak yang mandiri, dapat menghargai oranglain, menghargai orangtuanya sendiri. Dan selalu bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Semoga ulasan diatas bermanfaat untuk Anda.



Artikel Terkait :
Bagaimana Cara Mengatur Gaji Agar Cukup untuk Satu Bulan Kedepan?
Tips Mempush dan Menekan Budget Pernikahan
Tips dan Syarat Agar Pengajuan KPR Disetujui oleh Bank
Beberapa Alasan Mengapa Karyawan Terbaik Resign dari Tempat ia Bekerja




Berlangganan update artikel terbaru via email:

7 Komentar untuk "Cara Mendidik Anak Agar Tumbuh Menjadi Pribadi yang Mandiri dan Pekerja Keras"

  1. Artikelnya menarik dan bermanfaat. Mendidik kemandirian dan rasa tanggung jawab bisa dimulai sejak dini. Trima kasih infonya, salam mampir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mas. semoga bisa memberikan manfaat untuk banyak orangtua yang ingin mempunyai anak yang berkarakter baik dan mandiri..

      Salam juga :) Hatur NUhun

      Hapus
  2. Balasan
    1. Ia nii momz harus siap siap banyak ilmu untuk mendidik anak kita yaa.. Dengan jaman yang ada sekarang setidaknya harus seimbang antara pendidikan agama dan ilmu
      Terimakasi sudah berkunjung😊

      Hapus
  3. Kalau bisa didik anak menabungnya di Bank Syariah. Kan sekarang sudah ada alternatif syariah. hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehhe benar mas masukannya.. Iya mas mendidik anak menabung tanpa riba ya hehehe terimakasih mas semoga bermanfaat

      Hapus

Terimakasih atas waktunya.. Terimakasih sudah membaca artikel ini.. Silahkan tinggalkan komentar..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel