Dampak Kecanduan Gadget Pada Perkembangan Anak-Anak

Dampak Kecanduan Gadget Pada Perkembangan Anak-Anak

Apakah Anda sebagai orang tua terkadang kesal ketika menghadapi anak Anda yang terlihat seperti tersihir dengan layar gadget dihadapannya? Seakan dunia sekitar tidak lagi mereka hiraukan. Apakah perkembangan anak Anda sudah terpengaruhi kebiasaanya mengunakan gadget? Ataukah sang anak  sekarang telah kecanduan gadget?

Sebagai orang tua, Anda harus mewaspadai dampak buruk terhadap perkembangan anak Anda yang disebabkan oleh gadget atau gawa. Gadget mungkin terkadang hadir sebagai penolong kala Anda harus menghadapi sang buah hati yang sedang menangis dan sukar ditenangkan. Begitu gadget berada ditangan sang buah hati, pasti mereka seketika langsung menghentikan tangisannya. Namun, Anda  harus mulai menyadari bahwa penggunaan gadget dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Respon Visual yang Terpengaruhi Aktifitas Gadget

Apabila anak terbiasa bermain dengan gadget, anak akan terus-menerus ingin menggunakan gadget. Hal ini dapat menyebabkan perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat. Anak-anak yang sudah mulai kecanduan gadget akan terbiasa mendapatkan kesenangan dengan pola satu arah. Mereka menjadi lebih suka bermain sendiri menggunakan gadgetnya ketimbang harus bermain bersama teman-temannya.

Selain perkembangan interaksi sosial menjadi terhambat, kesenangan yang didapat dari gadget dapat membuat anak-anak cenderung menghindar dari tanggung jawab dan tugas mereka sebagai seorang anak. Anak kerap kali menjadi malas mengerjakan pekerjaan rumah, malas belajar, enggan ikut les dan bahkan dalam kondisi yang paling parah, anak sukar diajak bicara apabila mereka sudah terbius dalam keasikan bermain gadget.

Kecanduan bermain gadget juga ternyata memengaruhi respons visual seorang anak. Permainan-permainan yang ada di dalam gadget biasanya berupa rangsangan visual yang bergerak cepat. Anak menjadi terbiasa memperhatikan rangsangan visual yang bergerak cepat. Akibatnya, ketika di sekolah saat sang buah hati mendengarkan penjelasan guru di kelas dengan bentuk rangsangan visual yang lebih lamban, anak akan mudah bosan.

Tetap Ada Dampak Positifnya

Beberapa ahli memang menyarankan agar orang tua tidak memberikan gawai sama sekali pada anak di bawah usia dua tahun. Untuk anak usia tiga tahun sampai dengan delapan tahun, lebih baik Anda sebagai orang tua lebih mengarahkan sang anak untuk melakukan permainan yang lebih melibatkan kegiatan motorik dan mengasah sensorik anak.

Perkembangan teknologi dalam industri gadget memang berkembang sangat pesat. Persaingan harga produsen gadget mau tidak mau mempermudah para orang tua untuk memiliki gadget lebih dari satu. Otomatis hal ini makin mempermudah sang anak dalam mengakses gadget. Sehingga peran orang tua sangat berpengaruh dalam mengajarkan anak untuk lebih bijak menggunakan gadgetnya.

Ajarkan anak disiplin dan berikan waktu khusus untuk sang anak boleh bermain bersama gadgetnya. Selalu awasi saat anak bermain gadget, batasi waktunya dan hindarkan anak dari mengakses situs tanpa pengawasan.

Namun, tidak selamanya gadget membawa dampak negatif dalam perkembangan anak. Sebagai orang tua tentunya sudah peran Anda untuk mengajarkan cara menggunakan gadget dengan lebih bijak.
Misal, Anda bisa mengajak anak Anda untuk mencari suatu informasi yang tidak dia ketahui dengan menggunaka mesin pencari di gadgetnya. Atau belajar mencari suatu tempat dengan bantuan GPS, biarkan anak Anda yang memberikan arahan perjalanan kepada Anda.

Hanya saja, memang untuk mendapatkan dampak positif pada gadget, penggunaanya haruslah dibatasi dan diawasi. Orang tua harus bisa memperhatikan betul bagaimana gadget digunakan oleh anak-anak.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

1 Komentar untuk "Dampak Kecanduan Gadget Pada Perkembangan Anak-Anak"

  1. Gadget bisa menguntungkan maupun merugikan, tergantung dari si pemakai aja ya Teh,...kalo anak2 masih perlu pendampingan dari ortu sehingga bisa memperoleh sisi positifnya.

    BalasHapus

Terimakasih atas waktunya.. Terimakasih sudah membaca artikel ini.. Silahkan tinggalkan komentar..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel