Hati Hati dengan Modus Penipuan yang Merajalela Lewat Telepon atau Sms!

Hati Hati dengan Modus Penipuan yang Merajalela Lewat Telepon atau Sms!

Di jaman yang semakin canggih ini, memang kita sebagai manusia harus lebih berhati-hati dengan teknologi digital yang menuntut kita untuk lebih berhati-hati dengan banyaknya modus penipuan lewat telepon ataupun sms.

Semakin maraknya hacker yang menyalahgunakan ilmunya untuk meretas berbagai sistem membuat kita harus berhati-hati untuk tidak memberikan pin ataupun password kepada orang yang tidak dikenal sekalipun mengatasnamakan petugas yang bekerja di instansi manapun.

Seperti kejadian sebelumnya yang menimpa rekan saya, sebut saja namanya A. A awalnya ingin menjual blognya dengan harga 5 juta karena mempunyai DA dan PA yang tinggi. Selain itu, dia pun mempunyai satu blog lagi yang akan dia rintis dan fokus kepada web lain. Kemudian ada orang yang email untuk membeli blognya tersebut. Lalu, dengan alasan yang logis, si orang yang ingin membeli blog tersebut meminta password blog untuk melihat dan merubah tampilan template yang sesuai katanya.

Saking baiknya temen saya ini, dia dengan polos memberikan password blognya. Dan tidak kurang dari 5 jam, blognya sudah tidak bisa dibuka lagi. Uang tidak dapat, dan blog pun yang ia rintis hampir 7 tahun lamanya dengan ratusan artikel dan penghasilan besar di adsensenya menjadi milik orang yang tidak bertanggung jawab yang ia bangun susah payah dari nol.

Sekarang lanjut dengan penipuan lewat telepon yang menimpa orangtua saya pada tanggal 23 November 2018. Beliau ketika itu menerima telepon yang mengaku dari customer care salah satu Bank di Indonesia. Orang tersebut menginfokan bahwa saat ini untuk layanan sms banking akan dikenakan tarif 150.000 per bulannya.

Karena ibu saya tidak mau dikenakan tarif tersebut, akhirnya petugas tersebut dengan santainya bilang jika ibu tidak mau dikenakan abonemen, orangtua saya disuruh untuk mengetikan sesuatu ditambah dengan tanggal dimana ibu saya tidak ingin dikenakan abonemen tersebut, yakni ditulislah tanggal hari ini 23112018. Dan ternyata setelah saya lihat, bahwa format sms tersebut mengindikasikan orangtua saya mentransfer nominal yang sesuai dengan tanggal tersebut, yakni Rp.23.112.018, tetapi si penipu tersebut dengan pintarnya berkata masukan tanggal sekarang. Padahal yang dimasukan adalah nominal jumlah transfer tersebut.

Beberapa saat kemudian ada sms masuk yang menginfokan bahwa rekening orangtua saya telah terdebet uang senilai 12 jutaan, lalu terdebet lagi senilai 8 jutaan (total hampir 21 juta keseluruhannya). Karena saking kagetnya, ibu saya akhirnya mendatangi salah satu kantor bank tersebut dan diberitahukan bahwa tidak ada pemberitahuan tersebut via telpon. Dan dimana ada informasi tersebut, pastinya pemberitahuannya tidak melalui telepon.

Akhirnya di-printlah rekening koran ibu saya, dan disitu tertera keterangannya adalah untuk pembayaran pembelanjaan salah satu ecommerce di Indonesia. Saya langsung bisa menyimpulkan, bahwa si penipu tersebut untuk menghilangkan jejaknya, ia tidak melakukan transfer langsung ke rekeningnya, namun dengan cara berbelanja di salah satu toko online, lalu menipu orangtua saya untuk membayarkan pembelanjaan onlinenya.

Setelah saya liat rekening korannya, saya bergegas untuk menghubungi salah satu kontak center dari toko online tersebut, dan tim fraudnya bergegas menginvestigasi. Saya sangat berharap agar uang mama saya ini dihold dan tidak diteruskan ke penjual agar si penipu tidak mendapatkan barang tersebut yang total nilainya hampir 21 juta.

Akhirnya tepat hari mama saya dapat email, bahwa cek dana sebesar 21 juta yang terdebet sebanyak 2 kali ini digunakan untuk belanja online atas nama akun Johan dan Rizky. Walaupun saya tahu, si penipu tersebut tidak  mungkin mengisi data dengan sebenar-benarnya, namun toko online tersebut pasti tahu alamat lengkap dimana barang belanjaan akan diserahkan dan dikirimkan.

Dan saat ini, pihak bank menelepon toko online untuk dilakukan investigasi pada 2 transaksi yang menyebabkan kerugian material untuk ibu saya. Ibu saya pun sudah lapor ke polisi. Dan semoga pelakunya ditangkap, walau kecil kemungkinan untuk uang tersebut kembali.

Untuk Anda yang sering menerima telepon dari orang asing yang mengaku-ngaku dari pihak atau instansi besar dan mengiming-imingi hadiah, atau apapun via telepon, alangkah lebih baik Anda langsung tutup saja. Karena terkadang, jika kita biarkan penipu berbicara lama, biasanya kita pun akan terhipnotis bahkan bisa saja percaya dengan kata-katanya.

Dan penipuan via sms pun sangat banyak. Oleh karena itu, jika Anda menerima sms yang tidak Anda kenal, lebih baik jangan Anda respon, karena biasanya hal itu akan dimanfaatkan penipu untuk menipu kita dengan tipu dayanya. Karena modus penipuan saat ini sangat banyak dan tidak disangka-sangka. Biasanya, si penipu pun akan banyak mencari target bapak-bapak atau ibu-ibu agar lebih mudah melancarkan aksinya.

Semoga dengan kejadian ini, kita semua bisa lebih berhati-hati dengan modus penipuan yang merajalela. Jadi, ingatlah! Jangan pernah memberikan pin atau password kepada siapapun untuk mencegah hal yang tidak diinginkan ya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

7 Komentar untuk "Hati Hati dengan Modus Penipuan yang Merajalela Lewat Telepon atau Sms!"

  1. iyah mba..memang ke nomor saya juga sering mba..memang harus hati-hati sekarang mah

    BalasHapus
  2. Dulu sebelum raja Api mulai menyerang, gua pernah kena tipu sms juga dan di tipu sama gebetan, kayaknya korban penipuan banget udah gua hehe

    BalasHapus
  3. Astaghfirullah ya alloh beb huhuhu peluksssss semoga mama kamu bisa mendapatkan uangnya kembali dan pelaku mendapat ganjaran setimpal, aamiin

    BalasHapus
  4. Duh semakin ngeri skrg ya teh, semoga uang mama bisa kembali,....
    Ibu saya dulu juga pernah ngalami ketipu sebesar 50jt..... Jadi paling aman kalo ada telpon masuk kita tak kenal, nggak usah diangkat aja ya

    BalasHapus
  5. tak pernah usai, cara cara penipuan seperti ini.
    terima kasih sudah mengingatkan…. mari kita terus saling mengingatkan.

    BalasHapus
  6. waaaa bnyk bgt ya modua kyk begini skrng....aq blm prnah ngalamin kena penipuan bia telp/sms, tp setiap baca cerita korban yg ngga sadar kena modus aq jd esmosi jg huhuhuuu... smoga slalu sabar n ikhlas buat mamah yaa vik, n qt terus waspada

    BalasHapus
  7. Ikut prihatin, kak.
    Semoga pelakunya segera tertangkap dan uang mamanya kak Vika dapat kembali utuh.

    Pelaku kejahatan memang harus ditindak sangat tegas seperti hukuman di negara China atau Arab, agar benar-benar jera dan jadi contoh buat orang yang punya inisiatif itikad kejahatan.

    BalasHapus

Terimakasih atas waktunya.. Terimakasih sudah membaca artikel ini.. Silahkan tinggalkan komentar..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel