Pusing Kepala Bisa Menyebabkan Kecelakaan: Pengalaman Tak Terlupakan


Tepat di hari Senin kemarin, saya merasakan hawa-hawa tidak enak badan mulai dari Jumat. Tepatnya 3 hari sebelum hari Senin dimana saya harus bekerja dan berangkat pukul 7 pagi.

Seperti biasa rutinitas pagi sebelum pergi ke kantor adalah memandikan anak, mengantar ia sekolah sebelum akhirnya pergi bekerja.

Pada pagi itu, saya merasakan badan yang menggigil terlalu berlebihan. Dan sudah dipastikan saya terkena masuk angin. Karena ciri ciri masuk angin adalah badan terasa menggigil disertai rasa tak nyaman di sekitar kepala alias kleyengan.

Sempat mengurungkan niat untuk tidak bekerja, namun karena loyalitas kepada perusahaan. Akhirnya tetap bekerja walaupun rasa menggigil khususnya kaki masih terasa walau sudah menggunakan kaos kaki.

Tepat pukul 7 kurang 10, kendaraan saya pacu dengan kecepatan lamban. Mengingat masih sangat terasa dingin sekali di bagian kaki.

Yang saya lupakan adalah saya tidak membawa jaket. Sehingga badan terasa semakin menggigil hingga rasa kliyengan pun semakin menjadi.

Sesampainya di kantor dengan jarak 16 km dari rumah masih terasa aman-aman saja dan tidak ada perubahan yang berarti. Badan masih menggigil dan saya masih menutupi hal ini pada teman teman saya.

Saya tetap berhusnudzon ria. Ini hanya sakit biasa dan nanti juga akan segera sembuh.

Akhirnya, ketika sampai kantor. Saya langsung meeting dengan bos mengenai perkembangan website yang saat ini masih tahap develop.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10 siang. Badan rasanya makin menggigil sampai-sampai saya harus meminjam 2 jaket teman saya.

Karena saking tidak kuat dengan rasa dingin tersebut. Saya mencoba menghangatkan badan dengan meniup udara keluar, berharap akan terasa lebih baik. Tapi ternyata tak ada perubahan yang berarti.

Sambil mengerjakan pekerjaan, saya pun tidak fokus mengerjakannya karena rasa dingin yang tak kunjung hilang.

Hingga akhirnya, saya minum tolak angin pemberian teman agar badan lebih sehat dan segar. Pada saat itu, saking dinginnya. Saya sampai tak berani keluar untuk sekedar beli makan. Akhirnya saya pun titip makan siang pada temen yang sama-sama membeli makan siang diluar.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 2 siang. Dingin tak kunjung mereda, namun yang datang adalah sakit kepala yang sangat tak bisa terbendung.

Mulai Terasa Penglihatan Kabur Karena Pusing Kepala

Kepala rasanya sangat berat, nyut nyutan, penglihatan kabur. Hingga saya berfikir apakah saya mampu mengendarai mobil menuju rumah sejauh 16 km perjalanan? Apakah saya kuat untuk memacunya?

Otak pun tak henti berpikir mengenai rencana saya pulang. Hingga akhirnya saya memaksakan untuk bekerja lagi dan tak terasa waktu menunjukan pukul 5 sore.

Saatnya pulang dan menjemput buah hatiku di sekolah!

Disinilah Malapetaka Dimulai

Aku pun buru-buru untuk memacu kendaraan. Sudah tidak sabar bertemu dengan buah hati yang sangat cantik dan menggemaskan. Semoga bisa lekas sampai agar bisa bertemu secepatnya.

Tak terasa 45 menit perjalanan berlalu. 10 menit lagi menuju rumah takkan terasa. Darisinilah malapetaka tersebut terjadi yang membuat mobil oleng dan tak terkendalikan. Yang membuat mobil oleng ke kanan hingga harus bertubrukan dengan motor dari lawan arah.

Bagaimana kronologisnya pun saya sendiri tidak paham. Mengapa ini bisa terjadi. Yang saya ingat adalah, mata langsung terasa gelap beberapa detik sehingga saya tidak sadar sama sekali pada saat itu.

Sedangkan ketika Anda berkendara, 1 detik saja tidak memperhatikan jalan bisa jadi menabrak orang. Itu logika sederhananya.

Sampai-sampai setelah saya tersadar sudah berada di kanan jalan, saya baru tersadar sudah menabrak kendaraan didepan saya.

Untungnya, walaupun dalam keadaan masih tidak sadar. Saya masih bisa gunakan rem dan memindahkan kopling ke gigi 1.

Sehingga tabrakan tersebut tidak terlalu berarti dan tidak ada yang terluka.

Ini seperti kleyengan yang buat orang benar benar tidak sadar akan apa yang ia perbuat. Mata terasa langsung menggelap. Itulah yang saya rasakan.

Sampai saya akhirnya minta maaf kepada mas-mas yang sudah saya poles sedikit. Sampai banyak bapak bapak yang bilang.

"Neng kalau capek istirahat dulu neng.."

"Ia pak saya lagi kurang sehat pak.." sahut saya.

Dibilang melamun juga engak sama sekali. Tapi ini seperti pusing yang membuat orang tidak sadarkan diri dalam beberapa detik. Mungkin bahasa umumnya keleyengan.

Hingga akhirnya saya pacu kembali mobil dengan lamban. Sambil berpikir mengapa ini bisa terjadi diluar kendali saya dan diluar batas kesadaran saya.

Wallahu alam.

Sampai dirumahpun, saya masih berpikir mengapa ini bisa terjadi. Dan kenapa sempat terpikir apakah saya bisa nyetir dalam keadaan tidak sehat seperti ini?

Ternyata, memang dalam berkendara. Kesehatan tetap nomor 1. Walaupun Anda sangat hati-hati dalam berkendara namun badan tidak mendukung Anda berkendara. Lebih baik tidak berkendara sama sekali. Karena kecelakaan tidak memandang usia dan waktu.

Memang, sakit kepala terlihat hanya sesuatu penyakit yang ringan. Namun, jika berkendara dalam keadaan keleyengan. Bisa mengancam nyawa.

Hanya Allah yang masih memberikan nafas untuk saya hingga saya bisa berbagi pengalaman pada teman teman semua. Intinya adalah. Berkendaralah ketika benar benar sehat dan mampu.

Karena sakit bisa mengalahkan logika walaupun Anda yakin masih sehat dan juga prima. Apakah ada yang pernah mengalami hal yang sama?

Berlangganan update artikel terbaru via email:

15 Komentar untuk "Pusing Kepala Bisa Menyebabkan Kecelakaan: Pengalaman Tak Terlupakan"

  1. Wah, bahaya sekali itu kalo berkendara dengan keadaan kurang sehat, akibatnya ya bisa terjadi kecelakaan kalo begitu.

    Syukurlah tidak terlalu fatal kecelakaan nya, kalo memang kurang sehat sebaiknya ijin tidak masuk kerja saja mbak 😀

    BalasHapus
  2. ya ampun mbaak, jangan dipaksakan yaa.. istirahat yg cukup, alhamdulillah kl nggak ada yg luka2, semoga sudah membaik ya skrg.. makan teratur dan istirhat yang cukup yaaa, peluk jauhhhh

    BalasHapus
  3. yaampun mba vik hati-hati.
    Alhamdulillah gapapa ya mbaaa..

    aku kalo jadi mba vik pasti lebih milih izin istirahat di rumah hehehe..

    (ciri2 karyawan tidak loyal.. *tunjuk diri sendiri* :D

    BalasHapus
  4. Jarak kantornya jauh amat ya
    Sebenarnya jika sudah merasa badan tak sehat, seharusnya minta ijin untuk cuti.
    Wah segitunya loyalitas dengan pekerjaan. Salut deh.

    BalasHapus
  5. wah betul sekali mba.. pengalaman saya pribadi juga nih. tapi alhamdulillah ga sempet kecelakaan

    BalasHapus
  6. Wah, lama sekali nih komentarnya di munculkan, apa tiga hari sekali, ataukah empat belas hari, takut komentarnya mengandung virus Corona jadi di karantina dulu...😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe mb vikanya kyknya sibuk mas :D

      Hapus
    2. Iya sih, itu kan ada keterangan kalo ia kerja, jadi ya pasti sibuk.😊

      Hapus
  7. Semoga kita semua selalu dilindungi sama Allah ya. Kalo saya pernah pulang kerja malam hari, karena ngantuk parah, itu motor udah mepet ke tembok underpass Pondok Indah. Untung gak sampai jatuh guling-guling. Baru sadar stang motor udah nempel ke tembok, tangan kegores tembok, jaket juga sobek. Sampe ada 2 bapak yang negur, gak apa-apa pak? Mata saya langsung seger, karena shock aja. Memang kondisi badan harus benar-benar fit dan mata segar, biar selalu fokus... Semoga kejadian-kejadian seperti ini gak terulang lagi ya

    BalasHapus
  8. Wah untung aja msh diberi keselamatan ya mami, bahaya banget emang nyetir dlm keadaan ga fit gitu, jgnkan badan ga fit, ngelamun dikit aja malapetaka bisa terjadi. Jaga kesehatan ya mami, istirahat yg cukup.

    BalasHapus
  9. Sabar ya beb, semoga cepet sembuh ��

    BalasHapus
  10. Syukurlah mba gak sampai kenapa-napa. Smg sekarng udah sembuh seperti sedia kala ya

    BalasHapus
  11. Syukurlah mba gak sampai kenapa-napa. Smg sekarng udah sembuh seperti sedia kala ya

    BalasHapus
  12. Aku pernah mba. Pas SMU, lagi bawa mobil, kepala rada pusing, dan sama, pandangan mata kayak menggelap sesaat. Cuma aku kurang beruntung. Mobil LG aku bawa agak kencang saat itu. Dan pas pandangan mata gelap, itu sedang tikungan tajam. Alhasil mobil nabrak pohon di samping. Ancur mba mobilku. Temen yg ikut, luka2 ringan. Alhamdulillah kami semua luka ringan, tp kalo liat kondisi mobil, itu mikirnya kalo ga meninggal setidaknya luka berat. Krn ancur berat.

    Itu alasan kenapa sampe skr aku ga prnh bawa mobil LG. Trauma :(. Mnding disupirin deh...

    BalasHapus

Terimakasih atas waktunya.. Terimakasih sudah membaca artikel ini.. Silahkan tinggalkan komentar..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel