Apa Saja Yang Menyebabkan Seseorang Bisa Mengalami Obesitas Hingga 220 Kg?

Apa Saja Yang Menyebabkan Seseorang Bisa Mengalami Obesitas Hingga 220 Kg?

Beberapa hari yang lalu televisi sangat penuh dengan pemberitaan Ibu tati yang mengalami kegemukan atau bisa disebut dengan obesitas hingga mencapai 350 kg. Namun, setelah dicek dan dibawa ke rumah sakit dimana ia akan dirawat, beratnya ternyata bukan 350 kg, namun 220 kg. Hal tersebut tentunya membuat seluruh aktivitas tidak dapat dilakukan, yang asalnya bisa melakukan aktivitas apapun, namun karena berat badan yang sangat tinggi menyebabkan ibu tati sudah tidak dapat bergerak seperti sebelumnya. Bahkan jika terlentang ke salah satu sisi saja, bagian dadanya terasa sakit dan tidak nyaman.


Sebenarnya, banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang bisa mengalami obesitas. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan obesitas? Obesitas sendiri adalah kondisi yang terjadi pada manusia yang diakibatkan karena terjadinya penumpukan lemak yang disebabkan karena asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan aktivitas sehari-hari. Sehingga sisa kalori yang tidak terbakar karena kurangnya aktivitas, akan mengumpul dan menjadi lemak dalam tubuh.

Intinya adalah, seseorang akan mengalami obesitas jika masukan kalorinya tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan. Jika Anda merasa makan sangat banyak, maka seimbangkan dengan aktivitas yang banyak, salah satunya dengan olahraga. Dengan demikian, tidak ada sisa kalori yang mengumpul menjadi lemak dalam tubuh dan penumpukan lemak pun menjadi minim dan pastinya akan terhindar dari obesitas.

Sebenarnya, sah-sah saja jika Anda ingin makan banyak, asal diseimbangkan dengan aktivitas yang ada. Jika Anda merasa makan terlalu banyak, Anda bisa lakukan aktivitas kerja yang cukup banyak juga. Bahkan, mengepel atau melakukan aktivitas masak pun bisa sangat membakar kalori dalam jumlah yang banyak. Berikut ini merupakan beberapa penyebab seseorang bisa obesitas adalah sebagai berikut :

1. Faktor Keturunan

Banyak sekali yang bertanya pada saya, mengapa saya setelah melahirkan bisa kurus lagi, sedangkan banyak dari teman pun yang ingin kurus setelah melahirkan sangat susah. Sebenarnya kembali lagi kepada faktor keturunan. Faktor keturunan sangatlah penting dalam jumlah lemak yang diserap. Contohnya jika Anda mempunyai ayah yang kurus, ibu yang cukup berisi. Kemudian ayah sering makan, namun tubuhnya tetap kurus. Nah, Anda pun bisa saja mengikuti genetik dari sang ayah, sehingga berapapun kalori makanan yang Anda konsumsi, Anda tetap kurus dan sulit untuk mendapatkan tubuh yang berisi.

Hal ini bisa dikarenakan perbedaan dari jumlah lemak yang terserap. Jika faktor genetik ayah Anda dalam penyerapan lemak sedikit kurang, otomatis sebanyak apapun Anda makan, Anda tetap akan langsing dan tidak menjadi obesitas.

Sedangkan, ada yang diet parah, sampai tidak makan nasi, hingga akhirnya kena penyakit maag. Namun, berat badan tak kunjung turun, malah tetap saja beratnya konstan dan tidak ada penurunan sama sekali walaupun si empunya badan dietnya minta ampun. Hal ini bisa saja terjadi karena faktor genetik keturunan, yakni orangtuanya mempunyai penyerapan lemak yang besar, sehingga makan sedikitpun sangat berpengaruh pada berat badannya.

2. Sering Ngemil, Makan Gorengan dan Minum Es

Makanan tentunya sangat berpengaruh pada sehat tidaknya Anda. Saya pun dulu ketika masih aktif ngegym, instruktur selalu bilang, jika Anda ingin kurus, setelah latihan langsung minum air hangat. Sedangkan jika ingin sedikit gemuk, perbanyak minum air es. Dan hal ini memang sangat terbukti ampuh membuat badan Anda menjadi kurus atau menjadi gemuk dengan perbedaan minuman panas dan dingin.

Gorengan pun jadi salah satu penyebab seseorang mengalami kegemukan. Makan goreng-gorengan pun Anda wajib harus belajar untuk membatasinya, dan cobalah ganti cemilan gorengan dengan salad buah atau buah-buahan lain dengan harga yang murah, seperti pisang, pepaya, semangka, jeruk, apel, dsb.

Karena, kebiasan makan gorengan nyatanya sangat dapat membuat seseorang menjadi gemuk dan tidak sehat karena terlalu makan makanan yang mengandung lemak berlebih. Jadi, biasakan makan makanan yang sehat dan kurangi mengemil. Ganti camilan Anda menggunakan buah-buahan. Selain kaya akan serat, buah tentunya membuat badan dan kulit menjadi sehat dan bugar.

Dan jangan lupa untuk mengurangi kebiasaan meminum es dan kurangi konsumsi gula. Sebenarnya boleh saja jika Anda ingin minum es dalam keadaan cuaca yang sangat panas, namun batasi saja konsumsinya maksimal dua kali dalam seminggu.

3. Usia Semakin Bertambah dan Kehamilan

Saya masih ingat ibu saya ketika muda sangat cantik dan juga langsing. Beratnya saja hanya 48 kg dengan tinggi 158 cm, yang menandakan berat badannya ideal. Namun, semakin bertambah anak, semakin bertambah pula berat badannya. Dan hingga saat ini bb nya sudah memcapai 67 kg yang bisa dikagetorikan gemuk.

Hal ini disebabkan karena, dengan semakin bertambahnya usia seseorang, maka massa ototnya akan semakin berkurang dan massa lemak semakin bertambah, sehingga kenaikan berat badan pun sudah tidak dapat dihindari lagi.

Ditambah lagi adanya kehamilan. Mungkin bisa saja di kehamilan pertama Anda akan dan bisa mempush berat badan Anda, namun apa kabar dengan kehamilan kedua, ketiga dst? Saya saja di kehamilan ini berat badan kemarin naik hingga 14 kg, dan dengan diet makanan dan olahraga teratur, setelah melahirkan turun lagi bb saya hingga 13 kg. Namun, untuk kehamilan selanjutnya saya pun tidak bisa memperkirakan apakah badan masih bisa ideal atau tidak.

Untuk mengetahui berat badan ideal atau tidak, biasanya ada perhitungan kasar yang bisa mengkategorikan apakah berat Anda termasuk normal, kurang, atau kelebihan berat badan. Biasanya indeks masa tubuh atau biasa disebut IMT atau BMI (Body Mass Index) yang normal adalah dibawah angka 25.

Indeks Massa Tubuh dihitung dengan cara pembagian antara berat badan Anda dengan tinggi badan (dalam kuadrat) Anda dengan satuan kg dan meter. Contoh mudahnya adalah saya mempunyai bb 53 kg dengan tinggi 1,63 m. Jadi cara menghitungnya adalah 53 kg : (1,63 x 1,63) = 53 : 2,66 = 19,92 yang artinya berat badan ideal.

Perhitungan imt ini memang perhitungan kasar, namun setidaknya jika hitungan imt Anda sudah diatas angka 25, Anda harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan, dan biasakan untuk berolahraga secara teratur dan menyeimbangkan asupan kalori dengan aktivitas fisik setiap hari, sehingga tidak terjadi penumpukan lemak pada tubuh yang mengakibatkan obesitas.

So, yuk kita hitung imt. Berapa IMT Anda saat ini?

Berlangganan update artikel terbaru via email:

5 Komentar untuk "Apa Saja Yang Menyebabkan Seseorang Bisa Mengalami Obesitas Hingga 220 Kg?"

  1. alhamdulillah saya jauh dari penyakit itu, semoga selalu dijauhkan dari berbagai penyakit, amin

    BalasHapus
  2. 220 itu gemuknya udah gila2an ya mami, aku BB 49Kg aja udah begah banget, pengen nurunin jadi 45 aja, biasanya segitu

    BalasHapus
  3. Waduh, serem amat yaaaaaaa. Jadi tau penyebab obesitas. Kuakan mengurangi nyemil ah :D

    BalasHapus
  4. iya uyyy, dari berita trending ttg obesitas thea smg bs jd pelajaran buat qt bahwa sesuatu yg berlebihan memang nggak baik.... n usia2 produktif mustinya giat jg jaga pola makan karena obesitas munculnya perlahan, tau2 ga sadar udah naik banyak bangettt dan kalo udah keburu obese udah jauh lebih susah ya balikinnya

    BalasHapus
  5. Sering ngemil :( naiknya mudah, turunnya susah. Kadang iri sama orang-orang yang banyak makan tapi kondisi tubuh stabil :(

    BalasHapus

Terimakasih atas waktunya.. Terimakasih sudah membaca artikel ini.. Silahkan tinggalkan komentar..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel