Benarkah Ibu Rumah Tangga Rentan Stress Ketimbang Ibu Bekerja?

Menjadi ibu rumah tangga merupakan pilihan setiap wanita. Dan menjadi ibu bekerja pun menjadi pilihan bagi sebagian wanita yang memiliki passion bekerja. Tidak ada salah diantara kedua profesi tersebut, karena kedua profesi tersebut sangat mulia dan patut diancungi jempol.

Banyak yang mengira bahwa ibu bekerja akan lebih rentan stress ketimbang ibu rumah tangga. Dan sebaliknya banyak yang mengira ibu rumah tangga akan rentan stress karena tidak banyak bersosialiasi diluar sana.

Semua pilihan akan memiliki kekurangan, kelebihan, dan resiko masing-masing tergantung dari sudut pandang wanita itu sendiri.

Ibu bekerja akan berpikir enak sekali bisa rebahan dirumah dan uyel-uyelan bersama si kecil. Ibu rumah tangga pun memimpikan menjadi ibu bekerja yang bisa dandan tiap hari, banyak bertemu dengan teman-teman sehingga tidak rentan stress karena banyak bertemu dengan teman-teman dan bisa curhat.

Lantas, mana diantara kedua profesi ini yang lebih rentan stress? Apakah menjadi ibu rumah tangga ataukah menjadi ibu bekerja? Yuk simak artikel ratutips hingga selesai ya!

1. Bekerja Mengurangi Stress dan Suntuk

Jika Anda wanita yang bisa terbilang menyukai bekerja, Anda sebagai suami jangan pernah melarangnya. Karena menurut wanita yang terbiasa bekerja, ia akan bahagia jika bekerja karena menemukan passionnya dengan bekerja dan bertemu banyak orang.

Ada pasangan yang beranggapan bahwa dengan istirahat dirumah atau menjadi ibu rumah tangga sangat menyenangkan karena bisa quality time dirumah.

Namun pandangan dan pendapat seperti itu akan kembali pada si empunya pemikiran. Wanita yang berpikir bahwa bekerja adalah hobinya, ia akan lebih bahagia bekerja, dan tentunya mengurangi stress dan juga suntuk jika seharian dirumah tidak kemana-mana.

Berbeda dengan jika sering dirumah, biasanya banyak wanita tidak betah alias bosan karena ia tidak dapat bersosialisasi dengan orang sekitar. Makanya banyak sekali profesi back office atau bagian IT yang memiliki resiko stress tinggi karena ia terus menerus berkutat di bagian komputer dan jarang bertemu dengan banyak orang.

Sehingga stress pun akan semakin besar dan bisa meledak kapan saja. Bagi Anda yang ingin mengurangi stress karena sering dirumah, sering-seringlah bermain walau sekedar piknik ke minimarket terdekat.

Support dari pasangan pun sangat diperlukan oleh ibu bekerja maupun ibu rumah tangga, karena profesi ibu selain harus mendidik anak-anaknya, juga mengurus rumah tangga dan juga membantu finansial keluarga.

Maka dari itu, supportlah wanita Anda dengan membantu pekerjaan rumahnya atau sedikit saja meluangkan waktu untuk sekedar ngopi bareng atau bahkan mengobrol 15 hingga 20 menit lamanya.

Karena hal tersebut sangat bisa menurunkan resiko stress pada wanita. Seringlah mengucapkan kata-kata romantis, walaupun ada beberapa kata-kata cinta yang sering dilupakan suami setelah menikah.

Biasakanlah meluangkan waktu untuk sekedar bercumbu atau mengobrol, lalu peluklah dia. Wanita ibarat baterai yang sedang drop. Ketika sang suami memberikan pelukan dan kata-kata cinta, tentunya akan membangkitkan moodnya dan ia pun akan semakin bahagia dan tidak rentan stress.

2. Ibu Rumah Tangga Bekerja 24 Jam

Benarkah Ibu Rumah Tangga Rentan Stress Ketimbang Ibu Bekerja?

Walau ibu rumah tangga terlihat sangat mudah dan tidak banyak pekerjaan. Nyatanya menjadi ibu rumah tangga merupakan profesi yang rentan terkena stress. Dia akan selalu mengerjakan pekerjaan rumah tanpa adanya sosialisasi dengan teman-teman diluar rumah.

Maka dari itu, seorang ibu rumah tangga pun wajib keluar rumah bahkan sering-seringlah main. Karena sering berdiam diri dirumah pun akan mengakibatkan stress yang akan membuat Anda gemuk bahkan bisa saja kurus sekali.

Walaupun ada beberapa pilihan menjadi wanita karier atau menjadi ibu rumah tangga. Kedua profesi tersebut sangat mulia, asalkan Anda bisa membagi waktu antara bekerja dan juga mendidik si kecil.

Apa saja sih pekerjaan ibu rumah tangga?

Saya akan jabarkan apa saja pekerjaan ibu rumah tangga. Dimulai pada pukul 4 pagi, sang ibu harus bangun dengan perlahan-lahan agar si kecil tidak bangun. Lalu kemudian menyiapkan sarapan atau masak. Setelah itu mengurus keperluan suami dan juga anak.

Setelah beres semuanya, sang ibu baru bisa sarapan dan sedikit santai. Kemudian waktu santainya pun akan terenggut dengan melanjutkan mengurus, memandikan dan menyiapkan keperluan anak sekolah. Tidak hanya sampai situ saja, ibu rumah tangga pun bersiap-siap mencuci piring sehabis sarapan pagi.

Lanjut membereskan kamar yang acak-acakan setelah bangun pagi. Lanjut menyapu, beres-beres, mengepel yang bisa menghabiskan waktu hingga 2 - 3 jam lamanya.

Kemudian melanjutkan pekerjaannya mencuci baju seluruh anggota keluarga. Menunggu hingga selesai lalu menjemur hingga menunggu kering. Lanjut setrika baju yang sudah menumpuk dan sangat banyak tidak terkira.

Sehingga waktu pun berjalan sangat cepat. Ibu sudah mulai lelah. Waktu pun sudah menunjukan pukul 3 sore. Kemudian sang anak sudah datang dan belum juga sang Ibu istirahat untuk sekedar tidur siang beberapa menit, ia harus menyiapkan keperluan dan makan anaknya sehabis dari sekolah.

Memasak lagi untuk anak dan suami yang akan pulang bekerja. Terkadang, untuk makan anak dan suaminya, Ibu akan selalu ingat. Namun untuk dirinya sendiri sering dilupakan.

Tidak terasa malam sudah tiba, sang Ibu harus mengajarkan dan membantu anaknya dalam menngerjakan tugas sekolah. Kemudian malam harus menemani anak hingga ia tidur. Dan masih banyak lagi tugas ibu rumah tangga yang tidak bisa saya deskripsikan di artikel ini.

Namun Anda pun sudah cukup tahu betapa lelah dan letihnya profesi ibu rumah tangga. Dan pekerjaan ini pun tidak kalah melelahkan dengan ibu bekerja.

3. Ibu Bekerja Setelah Pulang Harus Bekerja Lagi

Benarkah Ibu Rumah Tangga Rentan Stress Ketimbang Ibu Bekerja?

Namun kelebihan dari bekerja adalah, jika wanita yang hobi bekerja kemudian memilih jadi ibu bekerja, maka hobi bekerjanya akan tersalurkan sehingga ia akan selalu senang walaupun nanti setelah sampai rumah, banyak pekerjaan rumah tangga yang menanti dirinya.

Mulai dari mengurus makan anak. Mengajarkan anak dan menemani anak hingga tidur. Setelah tidur biasanya ibu bekerja akan mulai start memasak untuk keesokan harinya. Ditambah ia pun biasanya mencuci baju di malam hari karena di pagi hari sudah tidak mampu ia kerjakan.

Pekerjaannya tidak hanya dirumah saja namun di tempat kerja juga. Kedua pekerjaan ini memang sama-sama melelahkan, yang membedakan hanya dari segi sosialnya saja.

Ketika bekerja Anda bisa menyalurkan hobi dan bisa bertemu teman-teman untuk sekedar curhat. Beda halnya ketika menjadi ibu rumah tangga yang sehari-hari hanya berdiam diri dirumah saja.

Sehingga banyak ibu rumah tangga yang rentan stress ketimbang ibu bekerja.

Penutup

Oleh karena itu, ketika wanita Anda senang bekerja, janganlah ia diubah menjadi ibu rumah tangga. Karena mau bagaimanapun, ketika hobinya dibatasi, ia akan mudah rentan stress.

Berbeda dengan wanita yang benar-benar menyukai pekerjaan menjadi ibu rumah tangga ketimbang ibu bekerja. Seberat apapun pekerjaan dirumah, ia akan menyukainya dan dibawa enjoy menjadi ibu rumah tangga walaupun pekerjaan tersebut melelahkan.

Semuanya kembali pada pemikiran si wanita tersebut. Ketika si wanita berpikir yang paling nyaman menjadi ibu rumah tangga, maka ia akan menikmati prosesnya walaupun lebih rentan stress ketimbang menjadi ibu bekerja.

Berbeda halnya dengan pemikiran menjadi ibu bekerja. Sebesar apapun Anda melarang wanita tersebut menjadi ibu bekerja untuk menjadi ibu rumah tangga, ia tidak akan ikhlas menjalaninya sehingga pekerjaan rumah pun diabaikannya.

Jika Anda bekerja dan memerlukan prt untuk membantu pekerjaan rumah Anda, ada 6 cara mendapatkan pembantu yang jujur, amanah dan bisa dipercaya. 

Sehingga, ketika Anda mendapatkan gaji yang lebih, Anda bisa mengalokasikan dana untuk menyewa prt agar pekerjaan rumah Anda terselesaikan dan tidak menumpuk.

Kedua profesi ini memang rentan stress, namun semuanya kembali lagi pada pemikiran Anda. Pilihlah profesi yang paling Anda sukai, karena setiap keluarga memiliki pemikiran, kebijakan dan alasan tersendiri memilih profesi tersebut.



Berlangganan update artikel terbaru via email:

6 Komentar untuk "Benarkah Ibu Rumah Tangga Rentan Stress Ketimbang Ibu Bekerja?"

  1. jadi ibu rumah tangga saja sudah banyak pekerjaan ya mba hehe

    BalasHapus
  2. Intinya menjadi ibu itu nggak mudah ya, mau jadi ibu yang bekerja atau ibu rumah tangga sama-sama ada segi enak, nggak enaknya. Tergantung gimana kita menjalaninya....

    Padahal saya sendiri belum nikah, nggak tahu secara nyata gimana rasanya😁

    BalasHapus
  3. sama aja menurut ku mba vik, tergantung bagaimana kita menyikapinya.

    jadi ibu irt maupun bekerja sama2 mulia dan hebat.

    rumput tetangga slalu terlihat lebih hijau. jadi yg penting kita bersyukur aja.

    BalasHapus
  4. Iya bu bener juga ,tapi ya tetap pada pribadi masing-masing, kalo tipenya rumahan trus disuruh kerja malah bisa rentan stres juga bu :D

    BalasHapus
  5. sebenernya menurut saya sih yang tidak ada kegiatan bikin stress walau cuma dirumah tp ada kegiatan walau cuma jaga baby pasti fikiran terbuka

    BalasHapus
  6. urt sebenarnya pekerjaan juga makanya saya protes kalau ibu rumah tangga dianggap bukan profesi soalnya pekerjaan mereka jauh lebih berat , apalagi yang rangkap kerja di luar jadi ibu rumah tangga juga

    BalasHapus

Terimakasih atas waktunya.. Terimakasih sudah membaca artikel ini.. Silahkan tinggalkan komentar..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel